Nama-Nama Upacara Keagamaan Buddha yang Wajib Diketahui : ilyasweb.com

Halo teman-teman, kali ini kita akan membahas nama-nama upacara keagamaan Buddha yang wajib diketahui. Sebagai pengikut agama Buddha, kita harus tahu dan memahami upacara keagamaan yang dilakukan dalam tradisi kita. Ini penting untuk membantu kita merenungkan ajaran Buddha dan mengembangkan kemampuan spiritual kita. Berikut adalah 20 nama upacara keagamaan Buddha yang wajib diketahui:

1. Wesak

Wesak adalah salah satu upacara paling penting dalam agama Buddha. Upacara ini dirayakan pada bulan purnama di bulan Mei untuk memperingati kelahiran, pencerahan, dan kematian Sang Buddha. Pada hari ini, umat Buddha melakukan meditasi, memberikan sumbangan pada orang yang membutuhkan, dan mengambil sumpah untuk mengikuti ajaran Buddha.

Sejarah Wesak

Sejarah Wesak berasal dari saat kelahiran Sang Buddha di Lumbini, Nepal. Ibunda Sang Buddha, Ratu Maya, mengalami mimpi bahwa ia melahirkan seorang anak yang akan menjadi pemimpin spiritual dunia. Pada hari kelahiran Sang Buddha, bunga-bunga lotus mekar di mana pun ia menginjakkan kakinya, dan sinar cahaya memancar dari tubuhnya.

Setelah Sang Buddha mencapai pencerahan, ia memulai pengajaran ajarannya di bawah pohon Bodhi. Di usianya yang ke-80, Sang Buddha menghembuskan napas terakhirnya di tempat yang sama di mana ia mencapai pencerahan. Sejak itu, pada bulan purnama di bulan Mei, umat Buddha merayakan Wesak untuk memperingati kelahiran, pencerahan, dan kematian Sang Buddha.

Kegiatan dalam Upacara Wesak

Ada beberapa kegiatan yang dilakukan dalam upacara Wesak. Di antaranya adalah:

  1. Meditasi: Umat Buddha bermeditasi untuk merenungkan ajaran-ajaran Sang Buddha.
  2. Upacara persembahan: Umat Buddha memberikan persembahan pada Buddha, Dharma, dan Sangha. Beberapa persembahan yang umum diberikan adalah bunga, dupa, dan makanan vegetarian.
  3. Sumbangan: Umat Buddha memberikan sumbangan pada orang yang membutuhkan untuk memperoleh karma positif.
  4. Sumpah: Umat Buddha mengambil sumpah untuk mengikuti ajaran Buddha dan memperbaiki diri.
  5. Kebaktian: Umat Buddha mengikuti kebaktian di kuil atau vihara untuk merayakan Wesak bersama.

2. Asalha Puja

Asalha Puja merupakan upacara untuk memperingati saat Sang Buddha memberikan ajaran Dhammacakkappavattana Sutta yang berarti “Memutar Roda Ajaran” di atas Bukit Gaya, dekat kota Sarnath. Ajaran ini merupakan awal dari perjalanan Sang Buddha sebagai guru di dunia dan dirayakan pada bulan purnama bulan Juli.

Sejarah Asalha Puja

Pada saat tersebut, Sang Buddha telah mencapai pencerahan dan ingin berbagi ajarannya dengan orang lain. Ia mengunjungi kelompok lima bhikkhu yang pernah bermeditasi bersama di bawah pohon Bodhi dan memberikan ajaran Dhammacakkappavattana Sutta.

Setelah itu, kelompok lima bhikkhu tersebut menjadi murid Sang Buddha dan mulai menyebarkan ajarannya ke seluruh dunia. Untuk memperingati peristiwa ini, Asalha Puja dirayakan pada bulan purnama bulan Juli sebagai hari penting dalam agama Buddha.

Kegiatan dalam Upacara Asalha Puja

Kegiatan yang dilakukan dalam upacara Asalha Puja antara lain adalah:

  1. Mendengarkan ceramah Dhamma: Umat Buddha mendengarkan ceramah Dhamma sebagai penghormatan pada Sang Buddha.
  2. Upacara persembahan: Umat Buddha memberikan persembahan pada Buddha, Dharma, dan Sangha. Beberapa persembahan yang umum diberikan adalah bunga, dupa, dan makanan vegetarian.
  3. Sumbangan: Umat Buddha memberikan sumbangan pada orang yang membutuhkan untuk memperoleh karma positif.
  4. Meditasi: Umat Buddha bermeditasi untuk merenungkan ajaran-ajaran Sang Buddha.

3. Pavarana

Pavarana adalah upacara yang diadakan setelah Vassa, periode tiga bulan di mana para biksu bertapa di kuil atau vihara untuk memperdalam meditasi dan mempelajari ajaran-ajaran Buddha. Upacara ini dirayakan pada bulan purnama bulan Oktober atau November.

Sejarah Pavarana

Pavarana bermakna “menyuruh” atau “mengundang”. Pada awalnya, upacara ini dilakukan ketika para biksu menyelesaikan periode pertapaan mereka dan diberikan undangan oleh masyarakat awam untuk mengajarkan ajaran Buddha. Saat ini, upacara ini dilakukan sebagai penghormatan pada ajaran-ajaran Buddha dan untuk memperdalam pemahaman tentang Dharma.

Kegiatan dalam Upacara Pavarana

Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam upacara Pavarana adalah:

  1. Upacara persembahan: Umat Buddha memberikan persembahan pada Buddha, Dharma, dan Sangha. Beberapa persembahan yang umum diberikan adalah bunga, dupa, dan makanan vegetarian.
  2. Sumbangan: Umat Buddha memberikan sumbangan pada orang yang membutuhkan untuk memperoleh karma positif.
  3. Meditasi: Umat Buddha bermeditasi untuk merenungkan ajaran-ajaran Sang Buddha.
  4. Pengakuan kesalahan: Para biksu mengakui kesalahan yang dilakukan selama periode pertapaan dan meminta maaf jika melakukan ketidakpatuhan terhadap Vinaya, peraturan keagamaan untuk Biksu.

4. Uposatha

Uposatha adalah upacara bulanan yang dilakukan pada bulan purnama dan bulan tengah di dalam kalender lunar. Upacara ini bertujuan untuk memperkuat kesadaran spiritual umat Buddha dan mempraktikkan ajaran-ajaran Buddha.

Sejarah Uposatha

Uposatha bermakna “suci” atau “bersih”. Upacara ini dilakukan sebagai penghormatan pada penghasilan ajaran Buddha. Di dalam ajaran Vinaya, Sang Buddha meminta kepada para bhikkhu untuk melakukan upacara Uposatha setiap bulannya.

Kegiatan dalam Upacara Uposatha

Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam upacara Uposatha adalah:

  1. Meditasi: Umat Buddha bermeditasi untuk merenungkan ajaran-ajaran Sang Buddha.
  2. Upacara persembahan: Umat Buddha memberikan persembahan pada Buddha, Dharma, dan Sangha. Beberapa persembahan yang umum diberikan adalah bunga, dupa, dan makanan vegetarian.
  3. Sumbangan: Umat Buddha memberikan sumbangan pada orang yang membutuhkan untuk memperoleh karma positif.
  4. Refleksi: Umat Buddha merefleksikan diri mereka dan memperkuat komitmen mereka untuk mengikuti ajaran Buddha.

5. Kathina

Kathina adalah upacara di mana umat Buddha memberikan pakaian dan keperluan lainnya untuk para biksu dan biarawati sebagai penghargaan atas ajaran-ajaran mereka. Upacara ini dilakukan pada bulan Oktober atau November, setelah periode Vassa berakhir.

Sejarah Kathina

Kathina berasal dari bahasa Pali “Kaṭhina” yang artinya adalah “kuil besar atau camping ground”. Pada awalnya, upacara ini dilakukan untuk memberikan pakaian dan kebutuhan sehari-hari kepada para biksu yang bertapa di hutan selama periode Vassa. Saat ini, upacara ini dilakukan sebagai penghargaan atas ajaran-ajaran para biksu dan biarawati.

Kegiatan dalam Upacara Kathina

Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam upacara Kathina adalah:

  1. Upacara persembahan: Umat Buddha memberikan persembahan pada Buddha, Dharma, dan Sangha. Beberapa persembahan yang umum diberikan adalah pakaian, makanan, dan kebutuhan sehari-hari.
  2. Sumbangan: Umat Buddha memberikan sumbangan pada orang yang membutuhkan untuk memperoleh karma positif.
  3. Meditasi: Umat Buddha bermeditasi untuk merenungkan ajaran-ajaran Sang Buddha.
  4. Refleksi: Umat Buddha merefleksikan diri mereka dan memperkuat komitmen mereka untuk mengikuti ajaran Buddha.

6. Songkran

Songkran, juga dikenal sebagai Tahun Baru Imlek Thailand, dirayakan pada tanggal 13 hingga 15 April. Upacara ini merupakan perayaan tradisional Buddhis untuk memperingati Tahun Baru Imlek di Thailand. Selain itu, upacara ini juga melambangkan kemakmuran, kesuburan, dan kesuksesan.

Sejarah Songkran

Songkran bermakna “pergerakan matahari (masuk ke) Aries”. Upacara ini dimulai sejak zaman Dvāravatī dan berkembang menjadi sebuah festival umum pada zaman Ayutthaya. Pada masa lalu, upacara ini diadakan untuk membersihkan rumah dan tempat suci dari debu dan kotoran dan untuk merendam orang dalam air sebagai bentuk penghormatan.

Kegiatan dalam Upacara Songkran

Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam upacara Songkran adalah:

  1. Memercikkan air: Orang-orang memercikkan air pada satu sama lain untuk membersihkan diri, mencuci dosa, dan menyambut Tahun Baru.
  2. Upacara persembahan: Umat Buddha memberikan persembahan pada Buddha, Dharma, dan Sangha. Beberapa persembahan yang umum diberikan adalah makanan, dupa, dan bunga.
  3. Pertunjukan Seni: Ada banyak pertunjukan seni seperti tari tradisional dan mendongeng di berbagai tempat di Thailand selama upacara.

7. Pindapata

Pindapata adalah upacara di mana para biksu dan biarawati meminta makanan dari masyarakat awam. Upacara ini merupakan bentuk kesederhanaan dan ketergantungan pada dukungan dari masyarakat awam dan dilakukan sepanjang tahun.

Sejarah Pindapata

Pindapata bermakna “menerima makanan dengan baskom”. Pada awalnya, di India kuno, para biksu dan biarawati tidak dibenarkan memasak sendiri atau menyimpan makanan. Oleh karena itu, mereka harus meminta makanan dari masyarakat awam setiap hari.

Kegiatan dalam Upacara Pindapata

Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam upacara Pindapata adalah:

  1. Meminta makanan: Para biksu dan biarawati meminta makanan dari masyarakat awam.
  2. Berdoa: Para biksu dan biarawati berdoa untuk kesejahteraan masyarakat awam dan penyambutan makanan.
  3. Mengucapkan terima kasih: Para biksu dan biarawati mengucapkan terima kasih kepada masyarakat awam yang memberikan makanan.
  4. Upacara persembahan: Umat Buddha memberikan persembahan pada Buddha, Dharma, dan Sangha. Beberapa persembahan yang umum diberikan adalah bunga, dupa, dan makanan vegetarian.
  5. Sumbangan: Umat Buddha memberikan sumbangan pada orang yang membutuhkan untuk memperoleh karma positif.

8. Loy Krathong

Loy Krathong adalah upacara tahunan yang dirayakan pada bulan November untuk merayakan pertanian dan menyambut musim dingin. Upacara ini dirayakan di seluruh Thailand dan merupakan salah satu acara terbesar.

Sejarah Loy Krathong

Loy Krathong bermakna “mercusuar terapung”. Upacara ini berasal dari tradisi Hindu dan berkaitan dengan perayaan Diwali. Di Thailand, upacara ini dirayakan untuk memperlihatkan rasa syukur kepada sungai-sungai dan dewi-dewi air atas memberikan air bagi kebutuhan pertanian.

Kegiatan dalam Upacara Loy Krathong

Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam upacara Loy Krathong adalah:

  1. Membuat Krathong: Umat Buddha membuat Krathong dari dedaunan pisang, bunga, dan lilin yang ditempatkan di sungai sebagai tanda terima kasih kepada dewa-dewi air dan permata.
  2. Upacara persembahan: Umat Buddha memberikan persembahan pada Buddha, Dharma, dan Sangha. Beberapa persembahan yang umum diberikan adalah makanan, dupa, dan bunga.
  3. Kebaktian: Umat Buddha mengikuti kebaktian di kuil atau vihara untuk merayakan Loy Krathong bersama.
  4. Pertunjukan Seni: Ada banyak pertunjukan seni seperti tari tradisional dan mendongeng di berbagai tempat di Thailand selama upacara.

9. Khao Pansa

Khao Pansa adalah upacara untuk memperingati awal dari Vassa, periode tiga bulan di mana para biksu bertapa di kuil atau vihara untuk memperdalam meditasi dan mempelajari ajaran-ajaran Buddha. Upacara ini dirayakan pada bulan Juli.

Sejarah Khao Pansa

Khao Pansa bermakna “memulai tahanan”. Pada awalnya, upacara ini dilakukan ketika para biksu mulai bertapa di kuil atau vihara selama periode Vassa

Sumber :